Detail Buku dan Soal

    • Buku Sejarah Indonesia
    • Mata Pelajaran Wajib
    • SMA/MA/SMK/MAK
    • Kelas X Semester 2
    • Intan Pariwara 
    • Latihan 4
    • Halaman 87 - 88
    • Pilihan Ganda Nomor 1 - 10 & Essay 1 - 5


    Pilihan Ganda


    A. Pilihlah jawaban yang tepat!


    1. Perhatikan tokoh-tokoh berikut!
    1) Abdur Raul al-Fansuri
    2) Syekh Abdul Muhyi
    3) Hamzah al-Fansuri
    4) Syamsudin as-Sumatrani
    Tarekat Syatariyah di Sumatera dan Jawa dikembangkan oleh tokoh pada nomor . . .
    a. 1) dan 2)
    b. 1) dan 3)
    c. 2) dan 3)
    d. 2) dan 4)
    e. 3) dan 4)

    2. Islamisasi di Pulau Jawa berkaitan erat dengan keberadaan para wali. Dalam perkembangannya, para wali juga memiliki pengaruh politik secara mutlak dengan membangun wilayah sendiri. Bukti yang mendukung pernyataan tersebut adalah . . .
    a. Pengangkatan Sunan Kudus sebagai panglima perang Kerajaan Demak
    b. Pertunjukkan seni wayang yang dipopulerkan oleh Sunan Kalijaga
    c. Pendirian Kerajaan Cirebon oleh Sunan Gunung Jati
    d. Penyebaran ajaran tasawuf oleh Syekh Siti Jenar
    e. Pelantikan raja-raja Jawa oleh Sunan Giri

    3. Ajaran Sufi yang dikembangkan oleh Syekh Siti Jenar dianggap bertentangan dengan ajaran Islam. Syekh Siti Jenar selanjutnya dijatuhi hukuman mati oleh Dewan Permusyawaratan Wali Sanga di Demak. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa . . .
    a. Wali Sanga mengajarkan panteisme (Manunggaling Kawula Gusti)
    b. Wali Sanga mengawasi perkembangan ajaran Islam di Pulau Jawa
    c. Wali Sanga memiliki kekuasaan mutlak di Kerajaan Demak
    d. Syekh Siti Jenar tidak diakui sebagai anggota Wali Sanga
    e. Syekh Siti Jenar mengembangkan akulturasi kebudayaan


    4. Ajaran tasawuf berperan dalam memperluas jangkauan islamisasi di Indonesia. Kondisi tersebut terjadi karena ajaran tasawuf . . .
    a. Ditulis dan diajarkan Wali Sanga
    b. Mengandung unsur kepercayaan tradisional
    c. Berkembang di kota-kota pelabuhan
    d. Menjangkau masyarakat di wilayah pedesaan
    e. Berkembang di pesantren Amel Denta dan Giri Kedaton

    5. Keberadaan pesantren Giri Kedaton turut memengaruhi perkembangan Islam di Maluku. Pernyataan tersebut didukung oleh fakta . . .
    a. Perluasan tarekat Khalwatiyah oleh Syekh Yusuf al-Makasari
    b. Gresik menjadi pusat perkembangan agama Islam pada abad XV
    c. Pesantren Giri Kedaton memasarkan rempah-rempah dari Maluku
    d. Ajaran tasawuf tidak berkembang di Kepulauan Maluku
    e. Sultan Zainal Abidin pernah menjadi murid Sunan Giri

    6. Perhatikan tabel berikut!
    No. X         Y
    1) Kiai         Kitab klasik
    2) Pondok Sekolah
    3) Guru Menara masjid
    Elemen-elemen yang membentuk lembaga pesantren menurut C.C. Berg ditunjukkan oleh kombinasi . . .
    a. X1), X2), dan Y1)
    b. X1), X3), dan Y2)
    c. X2), X3), dan Y2)
    d. X2), Y1), dan Y3)
    e. X3), Y2), dan Y3)

    7. Pada lembaga pengajian dasar, para guru mem-batasi jumlah murid yang mengikuti pelajaran kitab-kitab karena . . .
    a. Menekankan kualitas murid
    b. Meringankan beban mengajar
    c. Pelajaran kitab sulit dipahami
    d. Mempersiapkan murid belajar di pesantren
    e. Pengetahuan kitab para guru terbatas

    8. Perkembangan Islam di Aceh berkaitan dengan jenjang pendidikan Islam secara sistematis yang dibangun Kerajaan Aceh. Adapun keterampilan membaca huruf Arab diajarkan di tingkat . . .
    a. Dayah teuku cik
    b. Pesantren
    c. Meunasah
    d. Rangkang
    e. Dayah

    9. Dalam  pendidikan  pesantren  metode bandongan biasanya diterapkan pada jenjang pendidikan tingkat tinggi. Kondisi tersebut terjadi karena . . .
    a. Metode bandongan mengkaji kitab-kitab berbahasa Arab
    b. Metode bandongan membutuhkan fokus yang lebih dari para santri
    c. Metode bandongan tidak bisa diterapkan pada jenjang pendidikan dasar
    d. Metode bandogan memungkinkan santri dapat menyelesaikan beberapa kitab dalam satu hari
    e. Metode bandongan dilaksanakan dalam waktu singkat

    10. Kesenian wayang merupakan salah satu media yang digunakan Sunan Kalijaga dalam menye-barkan ajaran Islam. Sunan Kalijaga menggunakan wayang sebagai media penyebaran Islam dengan cara . .
    a. Mengadakan pertunjukan wayang semalam suntuk
    b. Mengadakan pertunjukan wayang selama bulan Ramadan
    c. Mengajak penonton belajar memainkan musik gamelan
    d. Mengenalkan tokoh-tokoh baru dalam kisah wayang seperti Punakawan
    e. Meminta penonton menirukan kalimat syahadat sebagai syarat pertunjukkan


    Kunci Jawaban

    1. a. 1) dan 2)
    2. c. Pendirian Kerajaan Cirebon oleh Sunan Gunung Jati
    3. b. Wali Sanga mengawasi perkembangan ajaran Islam di Pulau Jawa
    4. d. Menjangkau masyarakat di wilayah perdesaan
    5. b. Gresik menjadi pusat perkembangan agama Islam 
    6. a. X1), X2), dan Y1)
    7. a. Menekankan kualitas murid
    8. c. Meunasah
    9. d. Metode bandogan memungkinkan santri dapat menyelesaikan beberapa kitab dalam satu hari
    10. e. Meminta penonton menirukan kalimat syahadat sebagai syarat pertunjukkan

    Essay


    1. Jelaskan sistem pendidikan di pesantren dengan metode sorogan!

    • Istilah sorogan memiliki arti menyodorkan. Istilah ini diambil dari bahasa Jawa, sorog, yang berarti memberikan sesuatu dengan menyodorkan. Menyodorkan yang dimaksud disini ialah para santri harus datang menghadap kepada guru atau kiainya dengan "menyodorkan" kitab yang ingin ia pelajari. Lalu ia akan diajarkan oleh kiai dengan membacakan terjemahan serta isi-isi yang terdapat di kitab tersebut.


    2. Bagaimana peran sufi dalam islamisasi di Indonesia?

    • Sufi merupakan sebutan bagi seseorang yang mengajarkan tasawuf. Tasawuf sendiri memiliki arti sebuah praktik keagamaan dalam Islam yang berguna untuk mendapatkan kesadaran dan pencerahan batin. Para sufi memiliki peranan yang sangat penting dalam proses islamisasi di Indonesia, karena tarekat-tarekat dan tasawufnya mampu menghasilkan ulama-ulama hebat. Bahkan, Sultan Zainal Abidin dari Ternate pernah menjadi murid dari Sunan Giri.


    3. Lembaga pendidikan pesantren merupakan perkembangan dari lembaga pendidikan pada masa Hindu-Buddha. Buatlah ulasan mengenai pernyataan tersebut!

    • Pesantren memang sudah ada sejak masa Hindu-Buddha di Indonesia. Pesantren pada masa Hindu-Buddha dengan masa Islam memiliki beberapa perbedaan, antara lain yang paling mencolok ialah pesantren pada masa Hindu-Buddha mengajarkan agama Hindu-Buddha, sedangkan pada masa Islam, fungsi pesantren diubah oleh para Wali Sanga menjadi tempat belajar Islam bagi para santri-santri.


    4. Jelaskan bukti yang menunjukkan penyesuaian nilai dan tradisi yang dilakukan para wali agar agar Islam mudah diterima oleh para masyarakat!

    • Dalam menyebarkan agama Islam, para wali menggunakan cara menyesuaikan beberapa nilai dan tradisi lama dengan ajaran Islam. Bukti penyesuaian tersebut antara lain:
      1. Kesastraan memiliki kaitan erat dengan mistik
      2. Penggunaan wayang sebagai media dakwah
      3. Kompleks makam mirip dengan punden berundak dan hiasannya menunjukkan akulturasi budaya Islam dan Hindu.


    5. Raja turut berperan dalam islamisasi di lingkungan istana kerajaan. Buatlah ulasan mengenai pernyataan tersebut!

    • Raja memiliki peranan yang cukup penting dalam proses Islamisasi di Indonesia. Ketika raja memeluk Islam, rakyat akan mengikuti untuk memeluk Islam juga karena rakyat sangat patuh terhadap raja. Hal ini didasarkan pada seorang raja yang selalu menjadi teladan dan panutan bagi para rakyat-rakyatnya, sehingga apapun titah raja, pasti diikuti oleh rakyat.


    Sumber Kunci Jawaban:

    • Buku-buku Sejarah
    • Buku Sejarah ini sendiri
    • Rangkuman yang saya lakukan sendiri
    Beri Komentar Request Kunci Jawaban Laporkan Jawaban Salah

    Created with ❤️ by ZarwiZ & casarez